Minggu, 18 Agustus 2013

Kemoterapi Pada Kanker

Kemoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk mengobati berbagai jenis kanker. Biasa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan.
Tujuan kemoterapi adalah membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah dan sedikitnya dapat mengontrol sel-sel kanker agar tidak menyebar lebih luas


Dua Tujuan Utama Kemoterapi
Kemoterapi seringkali dilakukan untuk 2 alasan utama yaitu mengendalikan atau melenyapkan tumor dan untuk meringankan gejala kanker seperti rasa sakit. Jenis kemoterapi ini disebut kemoterapi paliatif.
Tujuan lain dilakukannya kemoterapi adalah untuk mencegah kemunculan kembali sel-sel kanker setelah pembedahan atau terapi radiasi untuk mengontrol tumor.
Jenis kemoterapi ini disebut kemoterapi adjuvant. Cara kerja kemoterapi adalah dengan membidik dan melenyapkan sel kanker yang berkembang dengan sangat cepat di dalam tubuh.
Pengobatan kanker tergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita dan dari mana asal kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien serta sistem pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker. Pada kasus kanker, pengobatan utama adalah melalui:
  • Pembedahan atau operasi.
  • Kemoterapi atau dengan cara pemberian obat-obatan.
  • Radioterapi atau penggunaan sinar radiasi.
Pada kenyataannya, biasanya akan digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan. Misalnya, pembedahan yang diikuti oleh kemoterapi atau radioterapi, bahkan terkadang pengobatan harus dilakukan dengan menggunakan 3 kombinasi tersebut.
Pada dasarnya tujuan utama dari pembedahan adalah mengangkat kanker secara keseluruhan karena kanker hanya dapat sembuh apabila belum menjalar ke tempat lain.
Sedangkan kemoterapi dan radiasi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang masih tertinggal.
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker. Obat-obatan kemoterapi biasanya diberikan melalui infus atau secara oral.
Frekuensi dan durasi dari kemoterapi bergantung pada jenis kanker, stadium, masalah-masalah kesehatan lainnya, jenis obat kemoterapi yang diresepkan, dan metode pengobatan lain yang digunakan.

Apakah Ada Efek Samping Kemoterapi?

Tergantung jenisnya, kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani Kemoterapi, juga tergantung pada jenis kanker penderita.
Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek sampingnya. Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya.
Efek samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat.
Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. 

Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.
Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping.
Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya.
Jika pasien kanker menginginkan pemakaian herbal dalam pengobatan, Sarang Semut dapat digunakan secara tunggal atau sebagai terapi pendamping setelah proses kemoterapi.
Tujuannya adalah untuk membantu menghilangkan sisa sel kanker yang berada dalam tubuh, memulihkan tubuh setelah proses kemoterapi, dan menetralkan efek samping dari kemoterapi. Mecodia (Kapsul ekstraksi Sarang Semut) telah terbukti membantu pemulihan sejumlah kasus kanker seperti kanker payudara, kanker paru-paru, kanker hati, dll.
Rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan khasiat setelah penggunaan selama 1-2 bulan saja! Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Mecodia, dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya.
Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus,"Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia."











Source : http://r-a-p20.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar